Aku tahu, seberapa kali aku bilang ‘kamu tak sendiri’

Rasa sepi dan rasa rindu itu membuatmu berkali-kali merasa sendiri

Aku tahu, seberapa kali aku bilang ‘kamu tak sendiri’

Nyatanya kenangan dan wajah-wajah itu lebih ingin kamu temui,

ketimbang kami (Jakarta, 31 Oktober 2018)

Tepat sebulan Palu, Sigi, dan Donggala dilanda gempa dan tsunami yang menewaskan setidaknya 1347 orang tentunya menyisakan duka mendalam. Tak hanya bagi keluarga korban, duka itupun menjadi duka kita semua.

Pernyataan itu bukanlah sebuah ungkapan duka semata, karena terbukti bantuan dari dalam dan luar negeri terus berdatangan. Baik dalam wujud perhatian ataupun dalam wujud upaya membangkitkan kembali Palu dan sekitarnya seperti sedia kala. Semua kompak, Palu dan sekitarnya harus kembali bangkit.

Berbagi keceriaan bersama adik-adik korban gempa dan tsunami
Berbagi keceriaan bersama adik-adik korban gempa dan tsunami

Melihat sinergi dari berbagai stakeholder dalam memberi bantuan terhadap korban gempa dan tsunami Palu, Sigi dan Donggala, aku jadi teringat sebuah ungkapan, ‘satu jari sakit, maka rasa sakit itu akan dirasakan seluruh anggota tubuh’. Seperti itulah gambaran saat aku melihat begitu banyaknya bantuan untuk memulihkan kembali kondisi Palu dan sekitarnya.

Kita satu tubuh, satu sakit, sakitlah semua. Beberapa lokasi yang cukup parah terdampak gempa dan liquifaksi salah satunya Desa Lolu dan Desa Sibalaya, Kecamatan Tanambuvala, kabupaten Sigi. Tapi duka tak boleh dibiarkan berlarut, Palu harus bangkit. Palu harus kembali pulih.

BUMN Untuk Palu

Meski duka masih menyelimuti, kita harus terus bergerak, agar pelan-pelan duka itu pergi atau setidaknya bisa kita peluk dengan tawa. Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jum’at, 28 September 2018, membuat korban kehilangan tempat tinggal, fasilitas publik, dan yang pasti yang paling menyedihkan adalah kehilangan sanak saudara.

Kehilangan orang tersayang tak bisa kita tukar dengan apapun. Lukanya akan menjadi luka seumur hidup, tapi aku harap luka itu bisa membuatnya sukses dan berhasil di kemudian hari. Adik-adik yang turut menjadi korban, beberapa hari mungkin kehilangan keceriaan, tapi aku harap kedepannya bisa menjadi pribadi tegar dan tangguh. Mereka adalah masa depan bangsa, yang semoga salah satu dari mereka kelak menjadi pemimpin negeri ini.

Anak-anak bersama relawan
Anak-anak bersama relawan

Maka dari itu, fasilitas pendidikan menjadi salah satu target BUMN dalam memulihkan kembali Palu. Adik-adik perlu kembali bersekolah, melanjutkan kembali mimpi-mimpi mereka. Bersyukurnya BUMN melalui Bank Mandiri mempercepat pembangunan SD Inpres Sibalaya Selatan, di Wilayah Sigi, Sulawesi Tengah. Pembangunan SD Inpres sementara ini bertujuan agar para siswa dapat segera melakukan aktivitas belajar mengajar dengan baik. Untuk membantu normalisasi proses belajar mengajar, Bank Mandiri telah membangun sekolah dengan 7 ruang kelas dan 12 ruang untuk setiap guru.

BUMN bantu pulihkan Palu, SIigi dan Donggala paska gempa
BUMN bantu pulihkan Palu, SIigi dan Donggala paska gempa

Khusus di kawasan hunian sementara masyarakat yang terdampak gempa di wilayah Sibalaya, Bank Mandiri telah membangun 100 unit hunian dengan ukuran 4.8m x 4.88. Baja ringan C60. Atap spandek 3/6 m. Hunian tersesebut di rancang anti gempa dengan menggunakan GRC ukuran 0.4 mm. dan rangka baja ringan model V dan pintu pvc dengan lantai floor. Di kawasan huntara juga terdapat MKC Sebanyak 20 unit yang dilengkapi dengan tempat cuci. Tak hanya itu, dalam rangka memulihkan kembali kondisi desa Sibalaya, dibangun pula aula warga yang menggunakan bahan dasar pohon kelapa sebagai simbol kearifan lokal.

BUMN melalui Bank Mandiri bangun aula bersama
BUMN melalui Bank Mandiri bangun aula bersama

Sedangkan untuk Desa Kabobona, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, BUMN membangun hunian sementara sebanyak 250 unit. Total hunian yang dibangun BUMN melalui Bank Mandiri adalah 400 hunian sementara.

Menteri BUMN Rini Soemarno hadir untuk Palu

Sadar setelah duka, warga korban bencana terutama anak-anak butuh kehangatan, kebersamaan, dan rasa dipedulikan agar bisa mendekap semua duka dengan tegar, Ibu Menteri BUMN Risi Soemarno hadir berbagi keceriaan.

Begitu mendengar rencana kedatangan Ibu Rini, adik-adik begitu antusias menyambut kedatangannya. Bahkan, adik-adik  berlatih bernyanyi untuk dipersembahan kepada Ibu Rini. Tak hanya itu, di hari H saking antusiasnya, adik-adik ikut membantu memindahkan kursi dan meja belajar untuk ruang kelas mereka. Pasalnya kedatangan Ibu Rini menjadi momentum penting dibukanya sekolah sementara untuk adik-adik korban gempa tsunami. Selain itu kedatangan bu Rini juga bertujuan ingin melihat langsung pemulihan Palu yang dilakukan oleh BUMN.

adik-adik ikut membantu memindahkan kursi dan meja belajar untuk ruang kelas mereka.
Adik-adik ikut membantu memindahkan kursi dan meja belajar untuk ruang kelas mereka.

Kedatangan Bu Rini jelas mendapat sambutan baik bukan hanya dari adik-adik tapi juga dari ibu-ibu. Buktinya Bu Rini dimasakkin Kaledo sama ibu-ibu di sana. Sambil menikmati kaledo Bu Rini memperkenalkan para Direktur dan Direksi BUMN yang hadir ke Pengurus Desa setempat. Suasana yang tercipta saat makan siang adalah suasana hangat dengan penuh keakraban yang dibalut diskusi santai perihal kondisi desa setempat.

BUMN untuk Palu
Bu Rini berdiskusi dengan Pengurus Desa setempat tentang kondisi desa saat ini.

Selesai makan siang, Bu Rini langsung bergegas mengontrol satu persatu progress pemulihan Palu yang dilakukan BUMN. Mulai dari hunian sementara, sekolah sementara sampai aula. Saat tiba di sekolah sementara, adik-adik happy banget mendapat kunjungan langsung dari ibu menteri BUMN.

BUMN untuk PAlu
Wajah bahagia adik-adik saat mendapat kunjungan dari Ibu Rini

Perhatikan deh ekspresi adik-adik, raut wajahnya gak bohong betapa senangnya mereka bisa kembali duduk di kursi di dalam bangunan sekolah setelah sebelumnya belajar seadanya bersama kakak-kakak relawan. Kadang beralaskan terpal di tenda pengungsian atau di tempat terbuka.

Dalam kunjungannya kali ini, adik-adik juga diberikan bingkisan berupa cemilan dan tas sekolah. Makin happy aja ya adik-adik di sana. Semoga selalu ceria ya adik-adik, masa depan kalian masih panjang.

Setelah selesai berkeliling, Bu Rini dan rombongan berikut warga berkumpul di Aula. Nah di sanalah adik-adik mempersembahkan sebuah lagu hasil latihan berhari-hari untuk Bu Rini.

Tiba-tiba terasa bumi berguncang, meluluhlantakkan tanah kaili

Hiruk pikuk manusia berlari tanpa arah, tak tahu harus kemana

Tanah terbelah rumah rata dengan tanah, air laut meluap seakan marah

Jembatan kuning terpisah dua masjid apung hampir tenggelam

Akibar dahsyatnya bumi meronta

Nada-nada dimainkan, lirik-lirik lagu bercerita tentang gempa yang melanda keluar dari suara adik-adik  membuat suasana haru mengudara. Terlebih ada beberapa dari mereka yang nangis karena teringat kejadian gempa kemarin.

Adik-adik mempersembahkan lagu untuk Ibu Rini.
Adik-adik mempersembahkan lagu untuk Ibu Rini.

Yap memang, tragedi ini akan menjadi sebuah memori pahit bagi anak-anak. Sadar akan dampak tersebut, Bank Mandiri bersama dengan Mandiri Amal Insani Foundation mendirikan posko trauma healing. Dibantu oleh 5 orang psikolog untuk membantu mental recovery dan mengibur anak-anak para korban bencana.

Yang sabar ya adik-adik, ayo bangkit, dan jangan patah semangat. Kalian nggak akan pernah sendirian. Seperti pesan yang berkali-kali Bu Rini bilang, adik-adik harus belajar yang rajin, agar suatu saat jadi orang hebat dan bisa membangun desa adik-adik.

 

Semoga semua bantuan yang diberikan BUMN dalam memulihkan kembali Palu, Sigi dan Donggala paska terjadi gempa dan tsunami, bisa menjadi langkah awal semangat masyarakat termasuk adik-adik yang terdampak bencana tersebut. Semoga kelak duka yang terjadi hari-hari kemarin bisa dipeluk erat. Agar esok bisa kembali bersinar tanpa perlu merasa sesak setiap kali ingat.

Bu Rini dan warga korban Gempa dan Tsunami
Bu Rini dan warga korban Gempa dan Tsunami

Terima kasih BUMN, terima kasih Bank Mandiri, terima kasih sudah melakukan yang terbaik. Terima kasih sudah memberi aksi nyata kepada sodara kami. Terima kasih karena tak membiarkan mereka pulih sendiri. Terima kasih sudah ada di sana mewakili kami yang hanya bisa berdiam di rumah. Terima kasih.

Salam bangkit untuk palu.

______________

Sumber foto : dokumentasi jadimandiri.org

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here