Salah satu manfaat menjadi bagian dari generasi digital adalah bisa menikmati segala kemudahan baik dalam hal transaksi, transportasi dan berbagai layanan lain yang memberikan kenyamanan, kemudahan, dan kecepatan.
Pernah enggak ketika kamu hendak menjual produk, kamu perlu mengelilingi kampung, mengetuk setiap pintu rumah? atau pernah enggak kamu menawarkan barang dagangan dengan menghampiri kumpulan orang-orang yang lagi asyik ngobrol di suatu tempat? Aku mengalaminya saat masih duduk di bangku SMA, saat pertama kali mencoba peruntungan dari berjualan puding dan coklat.
Meski saat itu Facebook sudah cukup dikenal, tapi saat itu orang-orang menggunakan facebook masih untuk sekadar bersenang-senang, tidak untuk berdagang. Alhasil, aku masih menggunakan metode berjualan konvensional, menawarkan barang dagangan ke setiap orang secara langsung. Ada risiko? Tentu ada. Mulai dari letih karena muter-muter nyari pembeli dengan hasil yang kadang gak sepadan. Sampai risiko lain yang timbul karena kelelahan. Namanya juga usaha.

Mengenal dunia wirausaha, bukanlah hal baru bagiku. Orang tuaku sudah jauh lebih dulu terjun dan merasakan jatuh bangun berwirausaha. Mulai dari membeli sebuah gerobak mie ayam hingga menyewa sebuah ruko. Menyewa sebuah ruko untuk ukuran di kampung, harganya pun cukup mahal. Penghasilan setiap hari harus disisihkan beberapa agar bisa memperpanjang penyewaan. Belum lagi untuk membayar orang yang membantu di ruko. Biaya yang dikeluarkan cukup banyak dan merupakan pengeluaran pasti. Jika tak cermat, maka siap-siap gulung tikar. Hal itu juga yang dialami orang tuaku. Pada saat aku duduk di bangku SMP, orang tuaku terpaksa harus menutup ruko karena tidak bisa lagi membayar sewa.
Beruntunglah sekarang kita menjadi bagian dari generasi digital. Meski masih ada pada tahap transisi dari sebuah metode konvensional non digital menuju digital, setidaknya kita bisa menjadi bagian dari generasi penikmat kemudahan jika mau menerima perubahan.
Seperti ketika berjualan tak lagi diperlukan sebuah toko fisik, tak lagi diperlukan menyisihkan sebagian penghasilan untuk harga sewa ruko yang tiap tahunnya mengalami kenaikan. Karena kemudahan inilah, diharapkan banyak UMKM yang mau memanfaatkan era digital ini untuk menggerakkan usahanya, dengan jangkauan yang lebih luas dan tentu lebih efisien.
Forum sosialisasi belanja dan jualan online: Murah, Cepat, dan Aman
Hal inilah yang juga sedang diupayakan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (KEMKOMINFO). Sebagai wujud nyata, Kemkominfo bersama dengan gerakan kerajinan nasional (Dekranas), Gerakan Ayo UMKM jualan online, serta blibli.com menyelenggarakan forum sosialisasi belanja dan jualan online: Murah, Cepat, dan Aman pada tanggal 28 September 2018 bertempat di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.

Sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi UMKM terkait penggunaan ecommerce dan diharapkan agar UMKM dapat terstimulasi untuk memaksimalkan ecommerce untuk mengembangkan usaha mereka.
“Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS), kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 61.41%, dengan jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta unit. Namun, baru sekitar 8% atau baru sebanyak 3,79 juta pelaku UMKM yang telah memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya. Padahal dengan pemanfaatan teknologi ecommerce, akan semakin mudah bagi UMKM untuk berhubungan dengan pembeli di manapun mereka berada. Karena itu edukasi akan pemanfaatan teknologi penting untuk terus dipupuk dan masyarakat terus diberi dorongan dan dukungan untuk terus memanfaatkan teknologi agar industri dapat terus berkembang dengan pesat. Dan salah satu usaha yang kami lakukan adalah melalui gerakan Ayo UMKM Jualan Online.” Jelas Septriana Tangkary, selaku Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian & Maritim.
Mengingat pelaku UMKM bukan hanya generasi millennial yang melek internet, melakukan perubahan budaya jual beli dari konvensional non digital menuju digital bukanlah perkara mudah. Melalui gerakan Ayo UMKM Jualan online kemkominfo berkeliling ke 15 kota di Indonesia, termasuk Jakarta guna memberikan sosilisasi dan juga pelatihan bagi UMKM yang sebelumnya masih menjalani usahanya secara tradisional. Dalam kegiatan ini UMKM tidak hanya diajarkan bagaimana cara registrasi di marketplace, melainkan juga bagaimana teknik foto produk yang bagus dan menarik.
Blibli.com turut ambil peran dalam Ayo UMKM Jualan Online
Tak hanya Kemkominfo, blibli.com pun turut ambil peran dalam menstimulasi UMKM untuk go online. Melalui bapak Agus Mulyono Pribadi selaku perwakilan dari blibli.com menjelaskan bahwa pihaknya siap membantu para pelaku UMKM untuk go online. Salah satunya melalui platform blibli.com.
Di sini, blibli.com selain memberikan edukasi langsung dari mulai cara bagaimana registrasi, blibli.com juga menyediakan plastik atau kardus untuk packaging produk UMKM. Biar lebih aman ketika pengiriman katanya. Yap, dengan packaging yang baik, kualitas produk bisa terjamin sampai dengan aman di tangan pembeli.
Nah, bagi kamu yang penasaran seperti apa sih tampilan dari platform blibli.com, kamu bisa langsung cek di sini.
Bagi pelaku UMKM, blibli.com telah menyediakan space khusus dengan kategori GALERI INDONESIA. Di kanal tersebut, pembeli bisa menemukan produk UMKM dengan mudah seperti etnik Indonesia, Kerajinan Indonesia, local brand Indonesia, kuliner Indonesia, dsb.


Ayo UMKM Jualan Online
Produk UMKM tuh bagus bagus-bagus.
Itulah kesan yang aku dapat setelah mengelilingi pameran UMKM. Mulai dari batik khas tiap daerah, sampai kerajinan-kerajinan yang tentunya sangat disayangkan jika target pasarnya terbatas. Padahal dari segi kualitas, produk UMKM Indonesia sangat layak untuk diperlihatkan ke pasar dunia.
Selain menyasar pasar yang lebih luas, bisnis online juga tidak harus ada lokasi atau toko fisik, sehingga jelas bisa memangkas biaya, dan bisa dilakukan di mana saja. Ketika kita bekerja di kantor, orderan tetap bisa berjalan. Kita lagi pulang kampung, pesanan masih bisa berjalan. Lebih simpel kan. Nah, itulah manfaat dari jualan online.
Maka dari itu, melalui tulisan ini, aku pun ingin mengajak pelaku UMKM yang masih bertahan dengan cara konvensional non digital, ayo go digital. Jika alasannya kurang faham dengan penggunaannya, kamu bisa mendapat edukasi langsung dari Menkominfo dan pihak blibli.com bagi yang ingin menggunakan platformnya. Jadi tak perlu khawatir.
Berusahalah untuk menerima perubahan, jika itu perubahan yang bisa membawa kebaikan, lantas kenapa harus ditolak?
Ayo jualan online!
Iya zaman sekarang klo ga ikut perubahan zaman bakalan tergilas deh…
Benar bangat, dengan era teknologi sekarang ini semakin praktis dan mudah, semoga semakin banyak pelaku UMKM yang melek teknologi dan memanfaatkannya untuk membangun usahanya semakin berkembang dan maju.
Sosialisasi Dan pelatihan kuncinya. perusahaan ke digitalisasi perlu pendampingan.
Setuju banget sama Kemkominfo. Hari gini semua pedagang harus jualan juga secara online. Sebab pembeli sekarang sudah lebih suka belanja online. Praktis dan mudah. Kalo gak jualan online, udah deh, gak akan bisa bersaing dengan pedagang/produsen lain. 😀
Kayaknya oerlu feh nij umkm.tetangga masuk d bli2com biar lebih berkembang.. noted nih jd keingetan
Saat jadi konsultan produk MLM, saya pernah door to door, menghapiri kerumunan orang untuk menawarkan produk yang saya jual, lalu setelah ada internet, makin mudah, menawarkan produk melalui online transaksi pun online, semoga teknologi internet semakin memudahkan para pengusaha UMKM yaa
Pokoknya kalo anak jaman now masih kudet atau ngga melek digital, maka kelar hidupnya! semua serba dimudahkan, tinggal searching apa aja ketemu.. kurang apa cobak? yah sama juga sama UKM kita, kalo ngga mau belajar ya bye! semoga bisa diakses dengan kemanjuan teknologi.. tinggal UKM mau berubah apa ngga? semangat ya UKM
Aku sekarang ini apa-apa udah belanja online, bener banget ya kak kalau semua UMKM mula jualan online juga bisa lebih maju nih perekonomian
Betul kak.. Jika UMKM tidak ingin ditinggalkan yg ujungnya gulung tikar, maka harus mau bergerak melakukan perubahan yaitu mengikuti perkembangan zaman.