klik sumber gambar
“Kamu sibuk mencari. Tanpa sadar, kamu akhirnya berlari. setahuku kamu akan tersesat lagi. Mungkin kamu hanya perlu berjalan sambil meneliti.”
“Terlihat berlari, nyatanya aku hanya sedang menikmati. Waktu yang bergeming tanpa aku takuti. Aku hanya menyibukkan diri. Bukan berlari.”
“Sayangnya kamu terlihat mati. Hidup hanya dengan sendiri yang katanya engkau cintai. Sayang aku terlalu menyadari. Sendirimu tak pernah engkau ingini.”
“Apa yang ingin kau ketahui ? kesengasaraanku yang tak pernah berhasil pergi ? lalu engkau rayakan kemenangmu dengan party-party.  Bersorak mencandaiku yang berhasil engkau lukai ?”
“Sedalam itukan aku kau benci ? aku tak pernah ingin memaki.”
“Hidupku perihal aku. Sekalipun aku berlari, itu tak akan menautkanmu lagi. berhenti bersandiwara hanya untuk membela diri. aku terlalu muak untuk pura-pura mengerti.”

sajak monolog.
berhenti menyalahkan diri.
aku muak untuk memuji.
@shintajulianaa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here