Kadang rezeki itu hasil kepercayaan yang butuh komitmen kuat. Aku kuat. Dia kuat. Kami Kuat. Semoga yang kami perjuangkan memanglah sesuatu yang telah Allah gariskan”. Jakarta, 1 september 2018.

Belakangan ini, aku sering menemukan lelaki ini kelelahan. Jadwal tidur yang kadang tak karuan, tumpukan-tumpukan pekerjaan tak kunjung selesai meski mata sudah diajak bertarung sampai penghabisan. Meski kadang, pada akhirnya mata mengalah dengan dia tertidur pulas.

Aku tahu, ada yang sedang dia perjuangkan belakangan. Hingga menomorsekiankan kantuknya, bahkan remuk badannya karena rutinitas padat. Aku tahu, mimpinya adalah mimpiku yang ingin dia wujudkan. Aku tau. Meski kadang mimpi-mimpi ini yang tak tahu malu. Aku tahu, dia mendengarkan semua mimpi-mimpiku. Satu persatu dari mimpi yang tak pernah berkesudahan.

Aku tak tega melihatnya dengan perjuangan kerasnya. Aku tak tega melihatnya dengan gundukan aktivitasnya. Aku tak tega dengan mata merahnya saat menahan kantuk. Aku tak tega melihat badannya yang kurus, lelah seperti tak sempat diurus.

 “Mari. Akan ku temani kamu berjuang. Mari. Kita wujudkan sama-sama mimpi ini.”

____

Mungkin Tuhanpun mendengar keinginan ini meski hanya aku suarakan pelan. Terjun bersama-sama, berlelah-lelah bersama. Mari. Hingga sebuah fase barupun datang menjemputku. Sebuah tawaran menjadi penulis tetap di website seseorang, mendapatkan gaji tiap bulan dan mendapatkan bonus dari setiap content placement. Tawaran yang tanpa pikir panjang, aku sambut dengan riang. Tawaran yang membawa rutinitas baru bagiku, perempuan yang gak pernah kuat nahan godaan tidur. Perempuan yang gak bisa nahan pegal apalagi harus berlelah-lelah. Tapi, aku tak akan membiarkanmu berjuang sendirian. Ayo, aku temani.

Terhitung sudah memasuki minggu ke-dua, tulisan-tulisan ku mengisi lama website itu. Bukan mudah, ternyata selain hal yang baru bagiku yang masih menulis mengandalkan mood, menulis setiap hari dengan pembahasan berbeda-beda kadang membuatku kebingungan menentukan tema.

Aku, yang mulanya nulis di blog sendiri aja kebanyakan karena tuntutan pekerjaan alias kalo ada event doang, kini setiap hari aku harus menghidupkan website orang karena sebuah tuntutan pekerjaan. Setiap hari yang kadang aku harus menahan kantuk untuk merampungkan tulisan. Setiap hari yang kuat untuk tetap menulis meski sepulang melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Setiap hari yang harus tetap kuat untuk menulis di tengah-tengah rutinitas ibu rumah tangga yang melakukan segalanya sendirian. Setiap hari yang harus tetap jadi kuat untuk menulis agar ‘demi’ yang sama-sama kita ucapkan bisa cepat kita nikmati sama-sama.

Dan inikah yang lelaki itu rasakan. Memperjuangkan sesuatu dengan hanya berbekal harapan semoga dan kata demi. Yang setelahnya ada namaku. Yang setelahnya lelah hanya ia bungkus rapat-rapat. Yang setelahnya, harapan itu bergantung dalam setiap pandangan matanya. Mengingatkan untuk terus dan terus bekerja keras. Menjadi bara penyemangat untuk terus menangguhkan rasa manja.

Setiap kali mengingat raut mukanya yang kelelahan tapi masih perlu merampungkan tulisan. Setiap kali setelah berlelah-lelah mengerjakan pekerjaan pokoknya di kantor, dan ia masih harus berlelah-lelah berkejaran dengan waktu menuju lokasi acara. Aku tak ingin dia melakukannya sendirian. Mari aku temani, sampai harapan-harapan itu berjarak 5 cm di depan mata. Mari wujudkan. Sampai harapan-harapan itu bisa kita genggam.

Bukan hal jarang, malam yang tersisa hanya 4-5 jam untuk kemudian pagi menyambut kembali. Dan, merupakan suatu hal mahal baginya menikmati waktu tidur siang. Terlalu banyak yang ia gadaikan untuk yang namanya masa depan. Kadang, aku takut.. masa depan telah menjadikannya budak pekerjaan.

Jangan lelah-lelah sendirian. Mari lakukan sama-sama. Mari wujudkan sama-sama. Karena mimpi itu milik kita.

29 COMMENTS

  1. So sweet banget kak.. InsyaAllah mimpi2 itu akan terwujud di saat yang tepat. Aamiin..

    Pun sama seperti jodohku yang akan datang di waktu yang tepat. Di saat diri benar2 siap. #eeeeh curhat..

    Maafin yaa kak.. Maklum malem2 bacanya beginian.. Wkwk

  2. So sweet banget kak Shinta. Suami dan istri memang sudah seharusnya saling bersinergi ya kak. Soalnya suami dan istri adalah satu kesatuan. Semoga langgeng terus ya.

  3. So sweet bangat tulisan ini Mba Shinta, si Akang yang baca ini pasti makin semangat untuk melakukan yang terbaik demi impian kalian Mba, semoga segala harapan segera terwujud dengan mudah. Aamiin…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here