Aku menyukai separuh diriku karena berhasil membuatmu tertawa. Separuhnya lagi aku jaga, agar tak membuat kamu kecewa sampai pecah duka lara. Biar saja akan kutunjukkan  bersama waktu yang terus mengikat kita. Bahwa aku tak lebih pantas dari mereka yang sempat kau puja. Apalagi lebih baik. Aku masih jauh dari kata cukup.

Kita memang berbeda. Bukan hanya tentang prioritas diri. Lebih banyak lagi ternyata. Aku baru menyadari, justru saat perasaan cinta sudah aku tata sedemikian rupa. Hingga tidak ada tempat untuk orang ketiga.

Aku khilaf. Mencintaimu hingga sejauh bahkan sedalam ini. Sedang diriku tak bisa menyentuh dunia atau sempitnya hanya cara pemikiranmu. Aku khilaf. Meneruskan rasa yang sudah kuduga hanya akan sia-sia. Kita tak bisa. Kamu tak pernah bisa. Dan aku tak akan pernah mampu.

—————————————————————————–

Klik Sumber Gambar

“You love him?”
“Would you marry him?”
“Love is not enough for a wedding.”That they said that he had tasted the bitter sweetness of life.

@shintadutulity 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here