Bagaimana perasaan kamu jika mendengar kabar duka kematian dari seseorang akibat penyakit kronis? Syok kah?

Pasti syok. Hal ini serupa dengan aku saat mendengar cerita tentang kematian ponakan dari sesama rekan blogger karena penyakit hepatitis. Kebetulan saat itu, kami sedang membahas tentang Hepatitis bersama Dr. Wiendra Waworuntu M. Kes selaku Direktur Pencegahan dan pengendalian penyakit.

Ada dua pertanyaan yang menarik perhatian dalam forum diskusi memperingati hari hepatitis sedunia. Pertanyaan pertama adalah tentang bagaimana bisa seorang anak berumur 15th, sehat, suka olahraga, dan anak dari seorang dokter, mengidap kanker hati yang tidak terdeteksi sejak dini.

Pertanyaan kedua adalah tentang bagaimana menumbuhkan kesadaran diri masyarakat betapa berbahayanya hepatitis, sehingga perlu adanya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan meskipun tidak ada indikasi apapun yang merujuk kepada hepatitis.

Sebelum berbicara terlalu jauh, aku ingin kembali mengingatkan bahwa hepatitis terdiri dari Hepatitis A, B, C, D dan E. Dalam hal ini yang ingin aku bahas lebih jauh adalah tentang hepatitis B. Yang mana sebuah penyakit hati yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya, belum bisa disembuhkan, hanya bisa dilakukan pencegahan.

Blogger kesehatan Hari Peringatan Hepatitis Se-Dunia

Sebahaya apa sih hepatitis B

Mom, hepatitis B itu 100x lebih infeksius daripada HIV/AIDS yang selama ini menjadi momok menakutkan bagi kita. Tapi, kita jauh lebih aware terhadap penularan HIV/AIDS. Maka, sebagaimana dampak dari kedua penyakit itu sama-sama sangat membahayakan, sudah sepatutnya keduanya mendapat perhatian yang sama.

Hepatitis = Hepar (hati) + itis (radang)= peradangan hati.

Mom, salah satu fungsi hati adalah sebagai penawar dan penetralisir racun. Bisa kebayang gak sih apa yang terjadi jika fungsi hati tidak bisa berjalan dengan baik? Akan ada banyak racun yang diserap tubuh dan tidak bisa dinetralisir. Kelanjutan dari rusaknya fungsi hati adalah tahap sirosis dan yang lebih parah yaitu kanker hati.

Fakta yang lebih mengejutkan, 1 dari 10 orang mengidap penyakit hepatitis dan mirisnya mereka tidak menyadarinya sampai ada pada tahap sirosis atau kanker hati. Inilah yang menjadi pertanyaan menarik dalam forum diskusi yang diadakan kementerian kesehatan dalam peringatan hari hepatitis sedunia.

Bagaimana bisa penyakit semembahayakan itu tidak terdeksi sejak dini?

Inilah yang ingin aku sampaikan kepada pembaca, Hepatitis itu silent killer. Tidak ada gejala pasti bahkan beberapa kasus menyebutkan tidak ditemukan  hingga sampai pada tahap sirosis atau kanker hati. Padahal jika seseorang sudah ada pada fase sirosis, apalagi kanker hati, sudah tidak bisa disembuhkan. Karena sampai saat ini, ilmu kedokteran belum menemukan obat untuk hepatitis B. Sampai saat ini kementerian kesehatan hanya bisa memberi vaksin pencegahan Hepatitis B tapi belum menemukan obat untuk menyembuhkannya.

Tidak ada gejala. Masih muda 15 tahun. Badan terlihat sehat. Mengikuti banyak kegiatan olahraga. Tiba-tiba didiagnosa mengidap penyakit kanker hati. Dan, sebulan kemudian, nyawanya tak tertolong.

Untuk orang awam seperti aku, pasti hal seperti ini bisa menjadi tanda tanya besar. Terlebih dalam ilmu kedokteran yang mengatakan bahwa jika seseorang mengidap hepatitis,maka butuh waktu 30 tahun untuk memburuk menjadi kanker hati. Namun, faktanya bisa secepat itu pertumbuhan penyakitnya. Anak dari seorang dokter yang pastinya memiliki pengetahuan cukup tentang hepatitis, tapi kecolongan sampai anaknya baru terdeteksi mengidap hepatitis saat sudah dalam tahap kanker hati.

Kemana aja selama ini? Itulah yang perlu kita sama-sama sadari. Hepatitis bisa menyerang siapa saja. Hepatitis perlu didekteksi sejak dini untuk meminimalisir risiko.

Kok Bisa seseorang terkena penyakit hepatitis?

Mom, Hepatitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang cara penularannya melalui kontak cairan tubuh. Seperti ibu ke anak, anak ke anak, tranfusi darah, penggunaan jarum yang tidak aman, hubungan seksual yang tidak aman  dan kontak darah langsung.

Tapi, taukah kamu mom, kalo penularan paling banyak yakni 95% adalah secara vertical dari ibu pengidap virus hepatitis B ke bayi yang dikandung atau dilahirkan?

Inilah yang menjadi prioritas gencaran program deteksi dini Hepatitis B.  Dimana setiap tahun diperkirakan terdapat 120.000 bayi akan menderita hepatitis B dan 95% diantaranya berpotensi mengalami hepatitis  kronis 30 tahun ke depan. Dan biaya yang diperlukan untuk pengobatan jika 1 kasus sirosis memerlukan 1M dan 5M untuk kasus kanker hati. Fastastis! Di sinilah baru kita menyadari sehat itu betul-betul sangat mahaaal.

120.000 bayi. Jumlah itu harus kita pangkas hingga 90% bahkan 99%. Caranya adalah dengan melakukan upaya pencegahan yakni melakukan imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir secara nasional. Program ini sudah dijalanan sejak tahun 1997.  Dimana bayi memiliki hak untuk mendapat vaksinasi HBO setelah bayi lahir.

Waspada! Karena hepatitis juga merupakan penyakit menular, maka jika kamu menemukan kerabat dekat atau anggota keluargamu terkena hepatitis, maka segeralah melakukan screening meskipun tidak menemukan indikasi. Ingat! Banyak orang terinfeksi virus hepatitis dan mereka tidak menyadarinya. Cegah dampak keberlanjutan dengan melakukan screening sejak dini. Karena virus hepatitis hanya bisa terdektesi dengan mesin screening.

Gimana sih cara pencegahan tertularnya penyakit hepatitis B

Perlu diingat kembali, sampai saat ini belum ada vaksin untuk mengobati, hanya sebatas vaksin pencegahan.  Jadi yang perlu dilakukan adalah menghindari faktor risikonya. Seperti:

  1. Tidak menggunakan alat-alat pribadi (sikat gigi, pisau cukur, pemotong kuku) secara bergantian
  2. Tidak menggunakan tattoo, tindik dengan alat yang tidak steril
  3. Tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian bagi pengguna narkoba suntik
  4. Tidak menggunakan alat pengobatan tradisional yang tidak steril (akunpuntur, alat-alat bekam)

Semua berawal dari keluarga

Mom, Hepatitis itu sangat amat menakutkan. Maka, sebagai anggota terkecil dari masyarakat yang memiliki peran besar dalam sebuah keluarga, aku ingin mengingatkkan untuk rutin melakukan cek kesehatan (berlaku untuk seluruh anggota keluarga). Dengan tumbuhnya kesadaran betapa pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, minimalnya kita bisa mencegah hal yang lebih buruk bukan hanya kanker hati tapi juga penyakit kronis lainnya. #DeteksiSejakDiniHepatitis, karena Hepatitis B jika masih dalam tahap “ada virus tapi belum bangun virusnya” masih bisa dihentikan pertumbuhannya. Tapi jika Hepatitis sudah ada pada tahap sirosis, bukan hanya pengobatan yang mahal, tapi juga jiwa terancam.

Dan apabila menemukan anggota atau kerabat jauh, tapi masih dalam satu silsilah mengidap penyakit Hepatitis, disarankan seluruh anggota keluarga melakukan screening.

Wujudkan gerakan masyarakat Sehat mulai dari rumah, dari kita, Ibu dan perempuan calon ibu!

#DETEKSISEJAKDINIHEPATITIS

14 COMMENTS

  1. Perlu waspada nih sama penyakit hepatitis. Olehnya itu harus rutin ya mba melakukan cek kesehatan. Memang benar klo Kesehatan itu mahal sehingga lebih baik mencegah dari pada mengobati.

  2. Senangnya jadi blogger kesehatan bisa menguraikan ulang informasi yang didapat lebih detail daripada tim puskesmas di kecamatan saya tinggal. Semoga kita terhindar dari penyakit ini ya

  3. Yang aku ingat dulu…..waktu aku mau tinggal terpisah dari orangtua pas mau kuliah, diwanti2 untuk tidak menggunakan alat makan sembarangan kl makan di luar… katanya bisa ada virus hepatitis.
    Sampai sekarang kalau makan diluar dan terpaksa pakai alat makannya, aku bersihkan dulu pakai tisu.

  4. Duh harus hati-hati ya jangan sembarang bertukar pakai dengan orang lain… asyik juga jadi blogger kesehatan ya Mba bisa memberi penerangan tentang suatu penyakit yang sumbernya dari ahli nya langsung.

  5. salah satu penyakit yang mungkin kurang diperhatikan.,.penting banget nih di sosialisasikan ke banyak masyarakat agar lebih tahu.
    Untung saya termasuk anti banget bertukar pemakaian barang, meskipun dengan suami atau anak sendiri

  6. Temanku ada yang menularkan hepatitis ke babynya alhamdulilah dah sehat sih…
    Saya jg termasuk yg agak anti tukeran barang, khususnya alat makan ya.
    Meski dibilang sok atau gmn, tapi kan demi pencegahan… 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here